Detail Cantuman
Advanced SearchLAPORAN PENELITIAN
TESIS - AKTINOMISET FILOSFER PADI SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI PENYAKIT HAWAR DAUN BAKTERI PADA PADI
Penyakit hawar daun bakteri (HDB) yang disebabkan oleh bakteri
Xanthomonas oryzae pv. oryzae (Xoo) adalah penyakit yang destruktif serta dapat
mengurangi produktivitas padi terutama di Asia. Penggunaan pestisida kimia
dalam jangka waktu yang lama dapat memberikan efek toksik pada hasil produksi
dan konsumennya. Agens pengendali hayati berbasis mikrob memiliki efisiensi
yang tinggi serta aman untuk manusia dan organisme bukan sasaran. Agens
pengendali hayati berbasis mikrob juga meninggalkan residu yang sedikit bahkan
tidak ada sama sekali pada makanan. Sumber mikrob sebagai agens pengendali
hayati untuk mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan patogen dapat
berasal dari tanah atau filosfer. Mikrob tanah tidak dapat digunakan secara
langsung sebagai agens pengendali hayati karena gagalnya mikrob pengkolonisasi
akar dalam mengkolonisasi permukaan daun. Aktinomiset merupakan bakteri
Gram positif yang telah diketahui memproduksi senyawa bioaktif hingga 70%
dari total keseluruhan senyawa bioaktif yang dapat dihasilkan bakteri termasuk
senyawa antimikrob. Beberapa strain aktinomiset telah diketahui dapat
melindungi tanaman dari penyakit tanaman. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk mencari agens pengendali hayati asal filosfer dalam menekan
penyakit hawar daun bakteri di dalam rumah kaca.
Sampel daun padi sehat diambil dari wilayah persawahan yang terdapat
penyakit HDB di Situgede, Bogor. Sebanyak 22 isolat aktinomiset berhasil
diisolasi dari filosfer tanaman padi. Diketahui sebanyak delapan isolat dapat
menghambat Xoo menggunakan metode plug agar dan delapan isolat pula yang
dapat menghambat Pyricularia oryzae (Po) penyebab penyakit blas padi secara in
vitro menggunakan metode dual culture. Supernatan isolat juga diuji aktivitasnya
dalam menghambat pertumbuhan baik Xoo dan Po. Kedelapan isolat yang dapat
menghambat Xoo tersebut, enam isolat tidak berpotensi sebagai patogen tanaman
dan manusia setelah diuji reaksi hipersensitivitas, patogenisitas, serta hemolitik.
Analisis sekuen gen 16S rRNA menunjukkan bahwa isolat STG 1
berkerabat dekat dengan Micromonospora chersina, STG 4 dan STG 8 berkerabat
dekat dengan Actinomadura sp., STG 11 berkerabat dekat dengan Streptomyces
luteogriseus, STG 15 berkerabat dekat dengan Nonomuraea sp., dan STG 16
berkerabat dengan Streptomyces alboniger. Sebanyak empat isolat secara
signifikan dapat mengurangi gejala penyakit HDB pada aplikasi di dalam rumah
kaca. Tanaman yang diberi formulasi pelet STG 2 memiliki penghambatan relatif
terhadap penyakit HDB sebesar 22.81% pada 14 hari setelah inokulasi Xoo, STG
4 sebesar 23.48%, STG 8 sebesar 21.9%, STG 11 sebesar 24.93% dan STG 15
sebesar 25.87% jika dibandingkan dengan tanaman kontrol yang diinokulasi Xoo
saja. STG 15 merupakan isolat terbaik dalam menekan gejala HDB pada aplikasi
di dalam rumah kaca dan berkerabat dekat dengan Nonomuraea sp.
Kata kunci: aktinomiset, filosfer, hawar daun bakteri, Nonomuraea, Xanthomonas oryzae pv. oryzae
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | IPB : Bogor., 2016 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
Dokumen Online
|
Tipe Media |
Link Internet Online
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
NOOR ANDRYAN ILSAN
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain