ABSTRAK

Triple burden of malnutrition masih menjadi persoalan yang belum mampu diselesaikan di Indonesia,
salah satunya yaitu gizi lebih. Remaja merupakan salah satu kelompok yang paling berisiko memikul
triple burden of malnutrition. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan frekuensi
snacking dan kebiasaan olah raga dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMPN 11 Kota Bekasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasional dengan desain Cross
sectional. Sampel penelitian berjumlah 137 orang yang diambil dengan teknik concecutive sampling.
Data dikumpulkan melalui food frequency questionnaire dan kuesioner kabiasaan olah raga.
Penentuan status gizi remaja diperoleh dari Z-score IMT/U. Untuk menganalisis hubungan frekuensi
snacking dan kebiasaan olah raga dengan kejadian gizi lebih menggunakan uji Chi-square.
Prevalensi gizi lebih pada remaja di SMPN 11 Kota Bekasi sebanyak 60 siswa (43,8%). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa nilai p-value dari frekuensi snacking sebesar 0,178 (p-value > α
(0.05)) dan nilai p-value dari kebiasaan olah raga sebesar 0,023 (p-value < α (0.05)). Tidak terdapat
hubungan bermakna antara frekuensi snacking dengan kejadian gizi lebih pada remaja di SMPN 11
Kota Bekasi dan terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan olah raga dengan kejadian gizi lebih
pada remaja di SMPN 11 Kota Bekasi. Disarankan bagi remaja untuk mengurangi frekuensi
snacking dan memperbanyak kegiatan olah raga untuk mengurangi risiko dari kerjadian gizi lebih.

Kata Kunci : Gizi Lebih, Kebiasaan Olah raga, Remaja, Snacking