ABSTRAK

Remaja merupakan kelompok yang memiliki kaitan erat dengan status gizi, di karenakan masih berada
dalam periode pertumbuhan. Banyak remaja yang mengalami kejadian gizi lebih dibandingkan gizi
kurang. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi gizi lebih pada remaja yaitu perubahan gaya hidup,
seperti kurangnya aktivitas fisik (terlalu banyak menonton televisi dan bermain gadget; menggunakan
media sosial, bermain game) dan pola makan yang berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
hubungan antara intensitas penggunaan media sosial dan pola makan pada remaja di SMA Islam PB
Soedirman Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang dilakukan di SMA Islam PB
Soedirman Bekasi sebanyak 100 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan
data menggunakan kuesioner Social Networking Time Usage Scale (SONTUS), Food Frequency
Questionnaire (FFQ), dan penentuan status gizi remaja diperoleh dari z-score IMT/U. Berdasarkan hasil
uji statistik Chi-Square, diperoleh masing-masing p-value = 0,000 dengan nilai OR = 9,091 untuk
intensitas penggunaan media sosial dengan kejadian gizi lebih dan nilai OR = 4,908 untuk pola makan
dengan kejadian gizi lebih. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan
antara intensitas penggunaan media sosial dan pola makan dengan kejadian gizi lebih pada remaja di
SMA Islam PB Soedirman Bekasi.

Kata kunci : intensitas penggunaan media sosial, kejadian gizi lebih, pola makan, remaja