ABSTRAK

Di Indonesia, anemia merupakan masalah gizi yang perlu mendapat perhatian khusus. Suatu kondisi
medis yang disebut anemia didefinisikan sebagai penurunan kadar hemoglobin dalam darah ke
tingkat di bawah normal, terutama pada wanita di bawah 12 g/dl. Penyebab seseorang mengalami
anemia karena kurangnya asupan gizi atau pola makan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis perbedaan karakteristik organoleptik, daya terima masyarakat, kadar zat besi,
kadar zat vitamin c, kadar air dan kadar abu. Desain penelitian yang digunakan yaitu eksperimental
dengan metode rancangan acak lengkap 2 faktor dan 3 perlakuan, yaitu penggunaan jambu biji dan
bit (75% 25%, 505 50%,25% 75%) dengan isian kurma dan kacang merah. Hasil uji statistik Kruskal
Wallis pada uji organoleptik didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada indikator
warna, aroma dan tekstur mochi (p0,05), setelah di uji lebih lanjut untuk indikator warna, aroma dan tekstur dengan
Mann Whitney, pada indikator warna F1 dan F2, F1 dan F3, F2 dan F3 terdapat perbedaan, pada
indikator aroma F1 dan F2 tidak terdapat perbedaan, F1 dan F3, F2 dan F3 terdapat perbedaan, pada
indikator tekstur F1 dan F2 tidak terdapat perbedaan, F1 dan F3, F2 dan F3 terdapat perbedaan. Hasil
uji hedonik tertinggi adalah F3 (71,7%) dengan kriteria suka. Kandungan zat besi tertinggi terdapat
pada F3 (0,73 mg/100 gr), kandungan vitamin c terdapat hasil yang sama F1, F2 dan F3 (