ABSTRAK

Masa remaja merupakan masa transisi antara fase anak menuju fase dewasa. Prevalensi kelebihan
berat badan pada remaja masih meningkat di Bekasi, sebagai kota megapolitan di Indonesia.
Remaja menjadi kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat seperti
kebiasaan makan yang buruk. Selain itu, remaja juga menerima uang dari orang tuanya, dan
menggunakan uang tersebut untuk membeli makanan berkalori tinggi. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis hubungan uang jajan dan pola makan dengan status gizi siswa di SMA Patriot
Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Sampel penelitian terdiri dari 139
remaja sekolah swasta di SMA Patriot Bekasi. Data dinilai menggunakan kuesioner terstruktur,
Semi Kuantitatif - Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ), dan Individual Dietary Diversity
Score (IDDS). Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian adalah uji chi-square. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa dua pertiga responden mengalami kelebihan berat badan dan
memiliki uang jajan yang tinggi. Besarnya uang jajan berhubungan dengan status gizi peserta didik
dengan signifikansi p-value yaitu 0,001. Sedangkan hubungan pola makan dengan status gizi siswa
SMA Partriot Bekasi tidak signifikan (p>0,05). Terdapat hubungan antara uang jajan dengan status
gizi siswa, dan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola makan dengan status gizi di
SMA Patriot Bekasi. Dari penelitian ini disarankan untuk mengadakan promosi kesehatan tentang
gizi remaja, sehingga siswa dapat menggunakan uang sakunya dengan bijak untuk membeli
jajanan selama di sekolah.
Kata Kunci : siswa, remaja, uang saku, pola makan, status gizi