ABSTRAK

Remaja memiliki resiko lebih besar mengalami anemia. Prevalensi anemia di Indonesia mengalami
peningkatan. Data Riskedas tahun 2013 mengatakan remaja putri yang mengalami anemia yaitu
18,4%, dan meningkat menjadi 32% pada 2018. Salah satu parameter anemia yaitu hemoglobin.
Hemoglobin merupakan substansi protein dalam sel darah merah. Konsumsi inhibitor zat besi terlalu
sering kemungkinan bisa memperhambat penyerapan zat besi sehingga dapat menurunkan kadar
hemoglobin. Remaja yang memiliki kualitas tidur yang buruk memiliki resiko 2,9 kali lebih tinggi
mengalami penurunan kadar hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan
frekuensi konsumsi Inhibitor zat besi dan kualitas tidur terhadap kadar hemoglobin remaja putri di
SMAN 6 Bekasi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional.
Jumlah sampe 100 siswi SMAN 6 Bekasi, yang dipilih dengan metode consecutive sampling.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner, yaitu Food Frequency Questionare dan kuesioner
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Pengambilan data hemoglobin menggunakan metode POCT
(GcHb). Hasil analisis menggunakan Chi-square menunjukkan nilai p-value pada variabel frekuensi
konsumsi Inhibitor zat besi > 0,05 dan variabel kualitas tidur < 0,05. Kesimpulan dari penelitian ini
tidak terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi Inhibitor zat besi terhadap kadar hemoglobin,
dan terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar hemoglobin remaja putri di SMAN 6
Bekasi.

Kata Kunci : Anemia; Hemoglobin; Inhibitor; Kualitas Tidur