ABSTRAK

Pendahuluan: Tuberkulosis paru merupakan infeksi kronis yang disebabkan bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat mengakibatkan komplikasi berat, termasuk
diabetes, yang meningkatkan risiko kematian. Selain itu, prevalensi TB-DM di Indonesia mencapai
14,8%. Tujuan: Penelitian ini untuk mengevaluasi penggunaan obat antituberkulosis pada pasien
TB Paru komorbid diabetes melitus dengan menggunakan indikator tepat indikasi, tepat dosis, dan
tepat obat. Metode: Desain penelitian yang digunakan observasional dengan pendekatan
retrospektif. Pada penelitian ini menggunakan variabel mandiri antara lain usia, jenis kelamin, profil
pengobatan, tahapan pengobatan, tepat obat, tepat dosis dan tepat indikasi. Teknik sampling yang
digunakan yaitu consecutive sampling. Sampel penelitian ini terdiri dari 62 pasien rawat jalan yang
dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan Microsoft Excel. Hasil: Penelitian ini
menunjukkan bahwa jumlah pasien laki-laki (65%) dan perempuan (35%) dengan mayoritas usia
46-55 tahun (45%). Terapi penggunaan obat TB Paru lebih dominan OAT Kombipak (69,4%) dan
KDT (30,6%). Evaluasi penggunaan obat menunjukkan tingkat ketepatan indikasi sebesar 100%,
tepat dosis sebesar 83,9 %, dan tepat obat sebesar 93,5%. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan
bahwa pasien TB Paru dengan diabetes melitus tipe 2 didominasi laki-laki berusia >45 tahun dengan
penggunaan OAT Kombipak. Pengobatan yang diberikan telah menunjukkan tingkat ketepatan yang
tinggi dalam hal indikasi,namun untuk ketepatan dosis dan pemilihan obat tidak rasional.

Kata kunci : Tuberkulosis, Diabetes Melitus, Komorbid, Ketepatan Penggunaan Obat,