ABSTRAK

Pendahuluan: Inovasi sediaan nanoemulgel dengan ekstrak daun kejibeling memiliki kandungan
flavonoid yang berpotensi sebagai antioksidan. Nanoemulgel tersebut dapat digunakan sebagai tabir
surya (sunscreen). Tujuan : Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui stabilitas fisik sediaan
nanoemulgel ekstrak daun kejibeling. Metode : Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
eksperimental. Sampel yang digunakan ialah ekstrak daun kejibeling dengan konsentrasi ekstrak FI
1%, FII 2%, dan FIII 3%. Uji yang dilakukan yaitu skrining fitokimia senyawa flavonoid. Uji
evaluasi SNEDDS meliputi uji persen transmitan dan stabilitas fisik (sentrifugasi dan freeze
thawing). Sedangkan uji evaluasi nanoemulgel meliputi uji organoleptik, pH, viskositas,
homogenitas dan daya sebar selama 4 minggu masa penyimpanan. Analisis data dilakukan secara
deskriptif dan komparatif menggunakan uji One-way ANOVA. Hasil: Uji skrining fitokimia pada
flavonoid didapatkan hasil positif warna merah jingga. Hasil uji evaluasi SNEDDS diperoleh nilai
transmitan >95%. Hasil uji sentrifugasi dan freeze thawing menunjukkan sediaan stabil. Hasil uji
evaluasi nanoemulgel diperoleh organoleptis FI, FII, dan FIII sediaan tidak berbau dan berbentuk
gel. Warna yang dihasilkan FI berwarna kuning kehijauan, FII hijau, dan FIII hijau kekuningan.
Nilai pH FI (5,34-5,40); FII (5,21-5,40); dan pada FIII (5,13-5,30). Viskositas sediaan pada ketiga
formula sebesar 20.000 cPs. Homogenitas ketiga formula dihasilkan sediaan yang homogen. Daya
sebar pada FI (6,5-7 cm); FII (6,6-7cm ); dan FIII (7 cm). Hasil uji One-way ANOVA dari nilai pH
dihasilkan nilai signifikan (Sig.) sebesar 0,000 < 0,05. Kesimpulan: Seluruh sediaan nanoemulgel
ekstrak daun kejibeling yang disimpan selama 4 minggu dinyatakan stabil. Hasil analisis statistik
menunjukkan adanya pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak disetiap formula terhadap rata-rata
nilai pH sediaan nanoemulgel kejibeling.

Kata kunci: Daun Kejibeling; SNEDDS; Nanoemulgel; Uji stabilitas fisik; One-way ANOVA.