ABSTRAK

Latar belakang: Tanaman Simpur memiliki berbagai khasiat pengobatan yang diwariskan secara
turun temurun, termasuk pengobatan panas dalam dan diare. Hingga saat ini belum ada penelitian
yang mendalam mengenai skrining fitokimia daun Simpur dengan berbagai jenis pelarut. Tujuan:
penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder dengan menggunakan

tiga jenis pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang berbeda, yaitu akuades, etanol dan n-
heksan. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif eksperimental. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ekstrak n-heksan daun Simpur mengandung senyawa alkaloid,
flavonoid, saponin, tanin dan steroid. Ekstrak etanol daun simpur mengandung alkaloid, saponin,
tannin, dan steroid. Ekstrak akuades daun simpur mengandung alkaloid. Dari ketiga pelarut yang
digunakan, pelarut n-heksan memberikan kandungan metabolit terbanyak yang menunjukan
efektifitas yang tinggi dalam proses ekstraksi, diikuti oleh pelarut etanol dan akuades. Hasil:
Berdasarkan uji statistik one way anova diketahui bahwa terdapat pengaruh variasi pelarut
terhadap rata-rata presentase rendaman ekstrak kental daun simpur didapatkan nilai F hitung
214,377 yang lebih besar dari F tabel 5,143 perbedaan yang signifikan pada presentase rendemen
ekstrak n-Heksan (2,70%), etanol (2,57%), akuades (0,61%). Kesimpulan: Temuan ini
memberikan pemahaman bahwa alkaloid hadir dalam semua jenis pelarut ekstraksi (n-Heksan,
etanol, dan akuades), tetapi komponen lain seperti flavonoid, saponin, tannin, steroid, dan
terpenoid memiliki distribusi yang berbeda tergantung pada jenis pelarut yang digunakan dan
adanya pengaruh variasi pelarut terhadap rata-rata presentase rendaman ekstrak kental daun
simpur.

Kata kunci: daun simpur, Dillenia suffruticosa, skrining fitokimia, maserasi, metabolit sekunder.