ABSTRAK

Pendahuluan: Epilepsi dikenal sebagai gangguan otak yang ditandai dengan aktivitas otak yang
tidak normal yang menyebabkan kejang atau perilaku yang tidak biasa dan dapat menghilangkan
kesadaran. Epilepsi mempengaruhi 50-70 juta orang di seluruh dunia dan menyumbang 0,75% dari
beban penyakit global. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kejadian
interaksi obat pada pasien pediatrik yang diagnosis pasien pediatrik epilepsi rawat jalan di Rumah
Sakit “X” Kota Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan
desain studi Cross-sectional dan pendekatan retrospektif. Pengambilan data meliputi pengumpulan
data yang diambil dari rekam medik kemudian dilakukan seleksi data dan dilakukan analisis data
menggunakan metode deskritif. Diperoleh data yang memenuhi kriteria inklusi 72 pasien. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan Software Microsoft Excel 2017. Hasil: Kategori umur yang
paling banyak terjadi pada kelompok usia 0 – 4 tahun mendapatkan jumlah 35 pasien (48,61%),
lebih dominan terjadi pada berjenis kelamin laki-laki 47 pasien (65,28%). Persentase terbesar
komorbid pasien epilepsi yaitu ISPA (24,32%). Pola pengobatan pada pasien epilepsi terbesar pada
kombinasi (70,83%). Berdasarkan data telah ditemukan 38 pasien (52,78%) mengalami interaksi.
Mekanisme interaksi farmakokinetika (35,59%), farmakodinamika (33,90%) dan interaksi tidak
diketahui (30,51%). Tingkat keparahan interaksi obat moderate (89,83%) dan minor (10,17%).
Kesimpulan: Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penderita terbanyak adalah usia 0
– 4 tahun dengan berjenis kelamin laki-laki, dan berpotensi menghasilkan interaksi dengan tingkat
keparahan moderate.

Kata kunci: Epilepsi, Obat anti epilepsi, Potensi Interaksi