ABSTRAK

Pendahuluan: Tanaman obat sangat bermanfaat dalam dunia farmasi sebagai bahan baku obat
tradisional. Salah satu tanaman obat yang menarik untuk diteliti adalah daun afrika
(Gymnanthemum amygdalina Del.). Daun Afrika memiliki manfaat secara farmakologi sebagai
antidiabetes, anti inflamasi, anti bakteri, analgetik, anti hiperurisemia. Tujuan: Untuk
mengetahui gambaran aspek botani, farmakognosi, skrining fitokimia, dan KLT daun afrika yang
tumbuh di daerah Bandung. Metode: Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan
kualitatif. Variabel yang digunakan yaitu variabel mandiri diantaranya morfologi daun, akar, dan
batang, pengamatan organoleptis, mikroskopik fragmen pengenal, skrining fitokimia senyawa
alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid/terpenoid. Data yang diperoleh dianalisa secara
deskriptif. Hasil: Hasil kajian botani secara morfologi daun afrika bentuk daun oblongus
berwarna hijau muda hingga tua, batang kerasa berwarna coklat , memiliki akar tunggang dan
berwarna coklat kehijauan. Secara mikroskopik pada serbuk daun afrika ditemukan stomata tipe
anomositik dan trikoma non-glandular. Hasil uji skrining fitokimia daun afrika positif
mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, terpenoid/steroid. Hasil uji KLT daun
afrika dengan fase gerak kloroform : diklorometana : etil asetat menghasilkan 5 pita berwarna
merah pada Rf 0,06 ; 0,12 ; 0,21 ; 0,32 ; 0,59. Kesimpulan: Penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa daun afrika yang tumbuh di daerah Bandung berbentuk oblongus, warna hijau muda
hingga tua, daun afrika positif mengandung alkaloid, flavonoid, tanin, saponin dan
terpenoid/steroid. Profil KLT daun afrika ditandai bercak berwarna merah serta terdapat 5 pita
dan nilai Rs yang diperoleh lebih besar 1,5 menunjukkan hasil yang baik dan senyawa terpisah
secara sempurna.
Kata kunci: Daun Afrika, Gmynanthemum amydalina Del, KLT, Rf, Skrining Fitokimia