ABSTRAK

Halusinasi adalah salah satu gejala positif pada skizofrenia yang berupa respon panca-indera yaitu,
penglihatan, pendengaran, penciuman, perabaan, dan pengecapan terhadap sumber yang tidak nyata.
Apabila halusinasi tidak ditangani dan dibiarkan secara terus menerus maka pasien beresiko
mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar. metode yang digunakan dalam KIAN
yaitu studi kasus pada dua pasien yang mengalami halusinasi pendengaran, dengan instrumen
penilaian yang digunakan yaitu lembar observasi tanda gejala pasien halusinasi. Intervensi yang
diberikan berupa terapi generalis SP 1-4 dan dilanjutkan dengan terapi okupasi dengan kegiatan
merangkai manik-manik yang dilakukan selama 5x interaksi dengan 1x pertemuan selama 35-45
menit. Hasil studi kasus menunjukan bahwa terapi generalis yang dilanjutkan dengan terapi okupasi
kegiatan merangkai manik-manik mampu menurunkan tanda gejala pada pasien halusinasi dimana
sebelum melakukan terapi generalis terdapat tanda dan gejala pada pasien 1 dan 2 yaitu 9 dan 13
setelah dilakukan terapi generalis tanda dan gejala kedua pasien menjadi 5. Pengukuran tanda dan
gejala sebelum dilakukan terapi okupasi dengan kegiatan merangkai manik-manik pada pasien 1 dan
2 yaitu 4 dan 9 setelah dilakukan terapi okupasi dengan kegiatan merangkai manik-manik pada
pasien 1 dan 2 menjadi 2 dan 5. Kegiatan ini dapat dijadikan salah satu tindakan keperawatan yang
bermanfaat dalam praktik keperawatan untuk mengurangi tanda dan gejala pada pasien dengan
halusinasi pendengaran.

Kata kunci : terapi generalis; terapi okupasi; merangkai manik-manik; halusinasi