ABSTRAK

Pendahuluan: Halusinasi atau ilusi dimana adanya gangguan yang menyerang sensori persepsi
melalui panca indera tanpa stimulus eksternal persepsi palsu, lain halnya dengan ilusi dimana
individu tersebut mengalami persepsi sebagai suatu yang nyata.
Tujuan : Untuk menurunkan tanda dan gejala pasien dengan gangguan persepsi sensori
halusinasi pendengaran dengan terapi okupasi melukis batik di di RSJ Dr. H. Marzoeki Mahdi
Bogor.
Metode : Karya ilmiah akhir ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi
kasus pada 2 pasien dengan halusinasi pendengaran. Data diperoleh melalui wawancara dan
observasi menggunakan lembar observasi tanda dan gejala halusinasi dan lembar observasi
kemampuan pasien melakukan terapi okupasi (melukis batik).
Hasil : menunjukkan bahwa subjek I dan II dalam pelaksanaan terapi okupasi melukis batik
memiliki perbedaan kemampuan masing – masing . Selama lima hari semua pelaksanaan
berjalan sesuai dengan perencanaan yang penulis buat. Pada subjek I dan II terlihat penurunan.
Subjek I dengan penurunan tanda dan gejala halusinasi sebanyak 75 %. Subjek II dengan
penurunan tanda dan gejala sebanyak 67,2 %.
Kesimpulan : Dari hasil analisis penerapan terapi okupasi (melukis batik) pada pasien dengan
halusinasi pendengaran, terapi okupasi (melukis batik) dapat menurunkan tanda dan gejala dari
halusinasi pada pasien dengan gangguan persepsi sensori halusinasi pendengaran.

Kata kunci : Gangguan persespsi sensori halusinasi pendengaran, terapi okupasi, melukis
batik