ABSTRAK

Latar Belakang : Halusinasi adalah suatu keadaan dimana klien mengalami
perubahan sensori persepsi yang disebabkan stimulus yang sebenarnya itu tidak ada.
Halusinasi adalah gangguan persepsi sensori dari suatu objek rangsangan dari luar yang
meliputi seluruh pancaindra dan halusinasi diakibatkan terjadinya perubahan orientasi
realita, klien merasaakan stimulus yang sebenarnya tidak ada. Ada beberapa jenis
halusinasi pada pasien gangguan jiwa sekitar 70% adalah halusinasi dengar,20% halusinasi
pengelihatan, dan 10% adalah halusinasi penghidu, pengecapan,dan perabaan. Halusinasi
bisa diatasi dengan menghardik halusinasi, keteraturan minum obat, bercakap cakap
dengan orang lain atau orang terdekat dan melakukan aktifitas berjadwal. Hasil
wawancara mengenai mengontrol halusinasi pada tanggal tanggal 28 Maret 2024-2 April
2024 terhadap 2 pasienhalusinasi pendengaran didapatkan 2 belum mengetahui cara
mengontrol halusinasi dengan tepat. Implementasi keperawatan jiwa pada pasien
halusinasi telah dilaksanakan di RSKD X jakarta, Namun keberhasilan pelaksanaan
implementasi belum terukur secara kuantitatif. Bila keempat cara ini tidak dilakukan
secara teratur oleh para penderita halusinasi akan menyebabkan penderita terus menerus
terganggu oleh halusinasi tersebut. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
menggambarkan penerapan Strategi Penerapan 1-4. Metode: Metodologi Penelitian ini
adalah deskriptif kuantitatif melalui studi kasus. Rancangan Karya Tulis ilmiah Ners ini
menggunakan desain studi kasus (case study) dengan memberikan strategi pelaksanaan
1-4. Analisa data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan
menunjukkan bahwa setelah dilakukan strategi pelaksanaan 1-4 terjadi peningkatan
kemampuan dalam mengontrol halusinasi dan penurunan tanda gejala halusinasi. Dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan kemampuan dalam mengontrol halusinasi dan
penurunan tanda gejala halusinasi.

Kata Kunci : halusinasi, terapi menghardik, terapi spiritual