Pendahuluan: Perilaku jajan merupakan sarana untuk bergaul pada anak sekolah sesuai dengan
karakteristiknya anak sekolah sudah mulai aktifnya dalam memilih makanan jajanan yang diperjualkan
di sekitar lingkungan sekolahnya yang beragam tanpa melihat keamanan pada makanan jajanan tersbut
yang bisa saja menimbulkan penyakit seperti diare. Diare adalah adanya peningkatan frekuensi buang
air besar yang terjadi dalam tiga kali 24 jam yang menjadi salah satu penyebab utama kesakitan diseluruh
dunia yang menyerang jutaan jiwa per tahun dan menyerang kalangan usia yang sebagian besarnya yaitu
anak-anak. Tujuan: Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan perilaku jajan dengan kejadian
diare pada anak sekolah usia 9–12 tahun. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif
dengan desain penelitian yaitu cross sectional. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini berupa
kuesioner perilaku jajan dengan sampel sebanyak 129 responden anak sekolah usia 9-12 tahun dan data
dianalisa menggunakan Uji Chi-Square. Hasil: Presentase responden yang mengalami diare dalam 1
bulan terakhir terhadap perilaku jajan yang tidak baik sebanyak 60 (95,2%) dan responden tidak
mengalami diare dalam 1 bulan terakhir terhadap perilaku jajan yang baik sebanyak 29 (43,9%).
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku jajan dengan kejadian diare pada anak
sekolah usia 9-12 tahun di SDIT Yayasan Pendidikan Raudlatul Islam dengan nilai p-value