Detail Cantuman
Advanced SearchBIOGRAFI
Samaun Bakri - Berjuang Untuk Republik Hingga Akhir Hayat
KARYA ULAMA
Produktifitas beliau dalam berkarya ini,tidak lepas karena setiapmengajar beliau mengarangkanmateri pelajarannya bagisantri-santrinya. Baik yang berbentuk nastar maupun nadzom, setelah selesai, kitab karangannya itu diberikan pada muridnya yang mengaji. Terkadang beliau kalau mengarang kitab langsung ditulis di papan tulis tanpa bawa tulisan. Tanpa mutholaah dulu maupun persiapan dulu. Jadi langsung saja ditulis di papan tulis. Itulah hebatnya Kiai Abil Fadhal, sangat alim luar biasa.
Karya beliau sebenarnya banyak, hanya saja banyak yang hilang dan tidak terlacak. Karya beliau mayoritas menggunakan bahasa Arab Fusha, kecuali hanya satu dengan menggunakan bahasa Arab Pegon. Padahal, Mbah Dhal tidak pernah nyantri atau belajar di Haramain.
Kitab yang disusun Kiai Abul Fadhalmeliputi berbagai bidang yang terkait dengan tauhid: Tahqîq al-Musammâ bi ahlis-Sunnah wal-Jamâah; Syarah Kawâkib; Ad-Dar al Farîd fî Sarh Nadzm Jauhâr at-Tauhîd; Manzhûmah al-Asmâul Husnâ. Karya di bidang Bahasa Arab, antara lain Tashîl al-Masâlik. Kitab ini merupakan syarah terhadap kitab Alfiyah Ibnu Malik. Idlôh al-Masâlik; Zubad Syarh Alfiyah; Kaifiyyah al-Tullab; Mandlor al-Muwâfi; al-Jawâhir al-Saniyyah; Syarh Uqûd al-Jumân. Dalam bidang hadits atau tepatnya ilmu hadits, Kiai Abul Fadhol menulis kitab Syarh Alfiyyah karya imam Jalaluddin As-Suyuthi. Karya di Bidang Syariah atau Fikih: Istilâh al-Fuqahâ`; Nadzm Asybah wa al-Nazhâir; Nazhm Kifâyah al-Thullab fî al-Qawâid al-Fiqhiyyah; al-Wirdah al-Bahiyyah fî al-Ishthilâhât al-Fiqhiyyah; Kasyf al-Tabârîh fî Bayân Shalât al-Tarâwih (Ula, 2020). Kemudian kitab Tarikh, Ahlâ al-Musâmarah fî Hikâyah Auliyâ al-Asyarah yang mengupas tentang sejarah penyebaran Islam yang dilakukan olehpara wali.
1. Kitab Kasfyfuttabarih fi sholatittaroweh
Kitab Kawâkib al-Lamma`ah, dan Kasyf al-Tabârih adalah kitab pertama yang ditulisnya pada tahun 60-an. Kitab ini selesai ditulis pada tanggal 24 Ramadhan 1382 H. Sesuai judulnya menggambarkan upaya beliau untuk ikut andil menjelaskan praktik salat tarawih, yang dalam konteks tertentu menjadi perdebatan yang tidak kunjung selesai, termasuk di masanya. Bahkan telah sampai pada tingkat klaim bahwa salat tarawih 20 rakaat adalah bid’ah, apalagi dikerjakan secara berjama’ah.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | Gre Publishing : YOGYAKARTA., 2019 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-602-7677-85-2
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
E-Book Online
|
Tipe Media |
Link Internet Online
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Erniwati
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain