Image of The Sound and the Fury

KOLEKSI FIKSI NOVEL (EBOOK)

The Sound and the Fury



Manusia adalah jumlah dari pengalaman batiniahnya kata Ayah. Manusia adalah jumlah dari apa saja. (p.180)

Pada awal abad ke-20, keluarga Compson sudah hampir menjadi sejarah. Keempat bersaudara generasi terakhir Compson tersebut adalah: Caddy, gadis yang bebas dan sangat menyayangi Benjy dan Quentin. Quentin sangat menyayangi Caddy, bahkan cenderung posesif, dengan gagasan-gagasannya yang kadang terlalu berlebihan. Jason yang membenci kesemua saudaranya, tetapi merupakan kesayangan ibunya. Serta Benjy yang mengalami keterbelakangan mental dan sangat bergantung pada Caddy. Ibu mereka cenderung menyalahkan diri sendiri, lemah, dan banyak mengeluh. Sedangkan ayah mereka yang pemabuk tak bisa mengendalikan apa yang terjadi kemudian. Dan yang tak kalah penting, para budak kulit hitam, yang meski peran dalam kisahnya minor, memegang peranan penting dalam memegang puing-puing terakhir keutuhan keluarga Compson.

Dalam kondisi keluarga yang terpecah-belah, masalah demi masalah berdatangan. Caddy yang hamil tanpa mengetahui oleh siapa, terusir dari rumahnya, meninggalkan putrinya yang dinamai sama dengan pamannya, Quentin. Sementara Quentin Compson kuliah di Harvard untuk kemudian menjadi hancur oleh obsesinya sendiri. Jason yang menjadi kepala keluarga setelah ayah mereka meninggal, harus menghadapi ibu yang pengeluh, saudara lelakinya yang terbelakang, serta keponakannya yang tumbuh menjadi gadis ‘liar’, dalam kemarahan dan keserakahan yang akan membawanya pada hal buruk.

Dalam buku ini, kita diajak untuk memasuki pikiran Benjy, Quentin, dan Jason secara berturutan. Dalam sudut pandang Benjy, kita ditunjukkan segala sesuatu sebagaimana adanya. Narasinya yang harfiah, bahkan cenderung unik, apa-apa saja yang ditangkap oleh panca inderanya. Melalui narasi Benjy, perpindahan alur dan setting terjadi begitu cepat, biasanya dipicu oleh suatu kejadian yang mirip di masa lalu. Narasi kedua disampaikan oleh Quentin. Di sini, perlahan-lahan kita diajak masuk ke dalam pemikiran Quentin yang tak biasa, sampai suatu titik kita akan diajak berputar dengan cepat pada pikirannya yang melompat-lompat. Dari ‘suara’ yang ditampilkan Benjy, kita masuk ke ‘suara’ Quentin, yang akan menuju pada ‘kemarahan’. Sedangkan dalam sudut pandang Jason, ‘kemarahan’nya sungguh tampak nyata. Dia merasa hidupnya berantakan oleh karena ulah saudara-saudarinya, hingga dia tak bisa maju. Dilampiaskannya dendam itu pada keponakannya–Quentin, mengambil uang yang diberikan Caddy untuk putrinya, dengan upaya kerasnya untuk mengontrol kelakuan gadis itu. Namun, sebagaimana ibunya, Quentin tak bisa dikekang dan dibatasi.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit PT Serambi Ilmu Semesta : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
441 hlm.; ebook.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this