Image of Tesis - INTERAKSI PENYERAPAN Cs-137 OLEH BAHAN ALAM LOKAL (BENTONIT DAN KAOLIN) SEBAGAI BAHAN PENYANGGA PADA SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH RADIOAKTIF

LAPORAN PENELITIAN

Tesis - INTERAKSI PENYERAPAN Cs-137 OLEH BAHAN ALAM LOKAL (BENTONIT DAN KAOLIN) SEBAGAI BAHAN PENYANGGA PADA SISTEM PEMBUANGAN LIMBAH RADIOAKTIF



RINGKASAN
Adanya rencana introduksi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di
Kepulauan Bangka-Belitung diperkirakan akan menimbulkan limbah radioaktif
dalam kuantitas yang cukup besar. Untuk mengantisipasi masalah keselamatan
terhadap lingkungan masyarakat perlu diadakannya suatu pengkajian tentang
keselamatan fasilitas pembuangan limbah radioaktif (PLRA) yang diharapkan
memberikan rasa aman pada masyarakat. Salah satunya dapat diperoleh dari sifat
bahan penyangga yang cocok untuk menghambat kemungkinan adanya migrasi
kontaminan radioaktif dari fasilitas pembuangan ke lingkungan. Bahan penyangga
berupa mineral alam lokal seperti bentonit dan kaolin. Kaolin termasuk mineral
dengan struktur kristal yang berbentuk di-oktahedral mineral clay (1:1) dengan
dua lapisan yaitu silika [SiO4] lapisan tetrahedral dan aluminium [Al2(OH)4]
lapisan oktahedral yang terbentuk melalui proses pelapukan atau alterasi
hidrotermal mineral aluminosilikat sedangkan bentonit merupakan mineral clay
3
yang dihasilkan dari hasil pelapukan dan reaksi hidrotermal batuan lava
(vulkanik).
Parameter yang dilakukan pada penelitian ini adalah kinetika sorpsi,
kinetika desorpsi, pengaruh konsentrasi NaCl dalam larutan, pengaruh konsentrasi
CsCl dan pengaruh karbonat dalam larutan. Hasil yang diperoleh dari radiocesium
sorpsi dan desorpsi oleh kaolin dan bentonit telah dicapai kondisi setimbang
setelah waktu kontak hari ke – 5 dan ke – 8, berturut - turut. Dalam kinetika sorpsi
nilai Kd semakin meningkat sedangkan nilai Kd desorpsi semakin menurun dan
terus konstan pada hari berikutnya. Nilai Kd yang diperoleh berkisar 1000 – 3700
ml/g dan 300 – 1500 ml/g untuk sorpsi dan desorpsi secara berurutan masing –
masing pada konsentrasi CsCl 10-8 M. Meningkatnya pengaruh konsentrasi NaCl
sebagai pengaruh kekuatan ion (ionic strength) larutan terhadap sorpsi Cs oleh
kaolin dan bentonit terlihat telah menurunkan nilai Kd yang diperoleh. Hal ini
diakibatkan telah terjadinya kompetisi antara ion radiocesium dan Na di sekitar
sampel. Pengaruh konsentrasi CsCl dengan konsentrasi yang diberikan 10-8
sampai 10-4 M dapat menyebabkan nilai Kd menurun secara nyata. Hal ini
disebabkan karena keterbatasan kapasitas serap ion Cs oleh sampel. Adanya
peningkatan konsentrasi Cs di larutan akan menaikkan jumlah Cs yang tersisa di
larutan yang pada akhirnya akan menurunkan koefisien distribusi dari Cs pada
sampel. Pengaruh konsentrasi karbonat terhadap sorpsi radiocesium dalam larutan
pada kaolin dan bentonit dapat ditunjukkan dengan nilai Kd yang semakin
menurun dengan semakin meningkatnya konsentrasi karbonat. Hal ini disebabkan
karena adanya pengaruh ion Na yang digunakan dalam karbonat sehingga dapat
menurunkan nilai Kd


Ketersediaan

LPD53Q1LPD 53 2013RAK KOLEKSI BUKUTersedia namun tidak untuk dipinjamkan - TIDAK DAPAT DIPINJAMKAN

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
LPD 53 2013
Penerbit Universitas Andalas : Padang.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
LPD 53 2013
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Tercetak
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this