Daun Sukun mempunyai kandungan fenol dan tanin, senyawa tersebut merupakan
senyawa antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Nanoemulsi mempunyai
keunggulan dapat meningkatkan bioavailabilitas, kelarutan dan absorbsi zat aktif. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui formulasi dan mengevaluasi sediaan nanoemulsi
dari ekstrak daun sukun yang dibuat dalam tiga variasi formula yaitu F1 (Tween 80 36%),
F2 (Tween 80 37%), dan F3 (Tween 80 38%). Hasil yang diperoleh, nanoemulsi ekstrak
daun sukun mempunyai tampilan organoleptis jernih dan tidak terdapat pemisahan fase.
Nilai pH rata-rata 6,18-6,40, viskositas 1000-2000 Cps. Nilai transmitan 94-98%, ukuran
partikel 13-15 nm dan PI 0,35-0,45. Pengujian stabilitas diperoleh bahwa sediaan
nanoemulsi memenuhi persyaratan, yaitu tidak terdapat pemisahan fase pada uji
sentrifugasi dan freeze thawing. Ekstrak daun sukun dapat diformulasikan menjadi
sediaan nanoemulsi dengan perbedaan konsentrasi Tween 80. Formula terbaik adalah F1
yang mempunyai konsentrasi Tween sebesar 36% karena hasil evaluasi organoleptik yang
jernih dan tidak terdapat pemisahan fase, nilai pH sebesar 6,18, nilai viskositas sebesar
750-1250 cps, nilai transmitan 98%, ukuran partikel 13,70 nm dengan nilai PI sebesar
0,35 dan hasil pengujian stabilitas fisik yang stabil tidak terdapat pemisahan fase,
sehingga F1 lebih baik dibandingkan F2 dan F3.
Kata kunci : nanoemulsi, daun sukun, Tween 80, uji stabilitas