Sekitar 75% pengguna internet di Indonesia mengakses media sosial setiap kali terhubung
dengan internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan intensitas
penggunaan media sosial dengan perilaku makan dan tingkat stres pada mahasiswa. Penelitian
ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah
mahasiswa STIKes Mitra Keluarga dan diambil secara consecutive sampling. Data diperoleh
dengan menggunakan kuesioner dan diukur dengan Depression, Anxiety, and Stress Scale
(DASS-21). Sampel sebanyak 114 responden dengan rerata umur 20 tahun. Subjek sebagian
besar menggunakan media sosial lebih dari 6 jam per hari (74,6%), berperilaku makan buruk
(86,8%) dan mengalami stres (90,4%). Subjek yang menggunakan media sosial lebih dari 6
jam per hari secara signifikan lebih besar kemungkinannya berperilaku makan buruk dan
mengalami stres dibandingkan dengan yang kurang dari sama dengan 6 jam per hari, dengan
OR 4,245 (95% CI = 1,381-13,049; p = 0,021) dan OR 4,174 (95% CI = 1,167-14,925; p =
0,030). Mahasiswa Program Studi S1 Gizi dan S1 Farmasi STIKes Mitra Keluarga yang
menggunakan media sosial dengan durasi penggunaan lebih lama, lebih besar kemungkinannya
menjadi berperilaku makan buruk dan mengalami stres dan perbandingan ini signifikan secara statistik.
Kata kunci : intensitas, media sosial, perilaku makan, tingkat stres