Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui karakteristik terhadap
penggunaan antibiotik serta mengevaluasi terapi antibiotik pasien Infeksi Saluran
Kemih (ISK) selama menjalani rawat inap di Rumah Sakit X Kota Bekasi. Metode
penelitian non-eksperimental menggunakan rancangan deskriptif serta
pengambilan data yang dikumpulkan secara retrospektif, yaitu dengan melakukan
penelusuran data rekam medik pasien dengan diagnosis ISK yang menjalani rawat
inap di Rumah Sakit X Kota Bekasi. Populasi penelitian adalah semua pasien ISK
yang dirawat inap di Rumah Sakit X Kota Bekasi selama tahun 2018 sampai tahun
2021, dan memiliki data hasil rekam medik, data hasil pemeriksaan laboratorium
kultur bakteri, serta memperoleh terapi antibiotik oral. Sampel penelitian terdiri atas
50 pasien yang didiagnosa mengalami penyakit ISK, serta telah memenuhi kriteria
inklusi. Data dianalisis berdasarkan metode gyssens. Antibiotika paling umum yang
digunakan sebagai lini pertama terapi ISK pada pasien rawat inap di RS X Kota
Bekasi pada tahun 2018, tahun 2019, tahun 2020, dan tahun 2021 adalah antibiotika
Sefiksim generasi ketiga yang berasal dari golongan Sefalosforin. Alur / Metode
Gyssens pada tahun 2018, 2019, dan 2021 : Kategori 0 (Penggunaan antibiotik
tepat/bijak) sebesar 100%, sedangkan pada tahun 2020 kategori 0 (Penggunaan
antibiotik tepat/bijak) hanya sebesar 88,23%.
Kata kunci : infeksi saluran kemih, antibiotik, metode gyssen