Vitamin C berperan sebagai antioksidan dengan mekanisme paling penting yang dapat
melawan radikal bebas yang dapat merusak sel atau jaringan. Seiring berkembangnya teknologi
buah dapat dikonsumsi dalam bentuk olahan menjadi minuman kemasan yang mengandung
vitamin C. Untuk menjamin kadar vitamin C, maka perlu pengawasan dan melindungi
masyarakat dari informasi label yang salah. Penelitian ini bersifat deskriptif non-eksperimental
menggunakan sistem KCKT fase terbalik dengan fase diam C18 (4,6 x 150 mm, 5 µm) dan
fase gerak asam asetat dan metanol (98:2) dengan kecepatan alir 0,4 mL/menit dan detektor
UV-243nm. Penelitian ini bertujuan mengetahui validitas metode KCKT fase terbalik dengan
parameter validasi meliputi linieritas, selektifitas, akurasi, presisi dan rentang sehingga dapat
mengetahui kadar vitamin C dalam sampel. Hasil penelitian menunjukkan parameter validasi
sudah memenuhi tujuan dengan syarat yang ditentukan, untuk lineritas diperoleh nilai (r2
) =
0,9993, akurasi (%Recovery 100,11%), presisi (RSD = 1,08%) dengan nilai selektifitas (Rs)
2,309 kadar yang didapat RSD=1,144% yaitu 1,396 g/140 mL dengan rentang 12,5-250 ppm.
Kesimpulan: sistem KCKT fase terbalik mampu menganalisis vitamin C dalam sampel
minuman kemasan sehingga memberikan validitas yang baik pada paremeter validasi
(linieritas, selektifitas, akurasi, presisi, dan rentang).
Kata kunci: Validasi metode, minuman kemasan, vitamin C, KCKT