Timbal (Pb) merupakan salah satu pencemaran udara yang mempunyai efek toksik yang
bersifat kumulatif, deskruktif dan kontinu pada sistem haemofilik, kardiovaskuler dan ginjal.
Anak yang menderita toksisitas timbal akan menunjukan gejala hiperaktif, mudah bosan,
mudah terpengaruh, sulit berkomunikasi terhadap lingkungan, dan menjadi lamban berfikir.
Efek sistemik keracunan timbal antara lain sakit perut, mual, muntah, anoreksia dan
kehilangan berat badan. Pekerjaan sopir angkot setiap hari berada di jalan raya, mereka
kontak langsung dengan polusi udara, terutama timbal, sehingga sopir angkot cukup rentan
terhadap efek timbal. ICP-MS merupakan instrumen yang belum banyak digunakan karena
biaya yang cukup mahal. ICP memiliki kelebihan dalam menganalisis multilogam dan
memiliki limit deteksi yang kecil. Hasil Penelitian: konsentrasi timbal tertinggi terdapat pada
sampel F dengan kadar timbal 19,57 µg/g dan konsentrasi timbal terendah pada sampel C
dengan kadar sampel 0,48 µg/g. Rata- rata konsentrasi timbal pada rambut supir angkot rute
Ujung harapan – Terminal Bekasi adalah 7,521 µg/g. Bedasarkan hasil rata-rata konsentrasi
masih dalam batas normal batas normal sebesar ≤ 12 µg/g sehingga apabila lebih dari batas
tersebut dapat memiliki daya racun yang berbahaya sehingga menimbulkan efek bagi
kesehatan.
Kata Kunci: Timbal (Pb), Supir angkutan umum, ICP-MS