Berdasarkan laporan National Kidney and Urology Disease Information
Clearinghouse (NKUDIC) tahun 2012 terdapat 8,3 juta kasus Infeksi Saluran
Kemih (ISK) pertahun. Secara spesifik kasus ISK di Indonesia sebesar 90-100
kasus per 100.000 penduduk/tahun berdasarkan data Departemen Kesehatan RI
2014. ISK memiliki dampak serius yaitu infeksi ginjal dan saluran kemih. Penyakit
ISK menimbulkan pielonefritis dan sistisi. Penelitian ini dilakukan karena belum
pernah ada penelitian mengenai ISK di Rumah Sakit kawasan Depok. Perilaku
hidup masyarakat di kawasan Depok mengalami penurunan pada tahun 2016 sekitar
77,2%. Penurunaan jumlah rumah sehat (sarana air bersih) pada tahun 2017 sebesar
84,16% atau 392.187 unit. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui presentase
bakteri penyebab ISK dan jenis antibiotik yang direspon resisten oleh bakteri.
Metode peneilitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Pada penelitian ini
menggunakan data sekunder dari RS di kawasan Depok. Data sekunder berupa hasil
kultur urin tahun 2020. Pengolahan data dengan Microsoft excel 2010 yang
dikonversi menjadi tabel dan grafik. Hasil penelitian ini berupa status pasien yang
didominasi oleh anak-anak sebanyak 64 pasien (63,4%) sedangkan dewasa
sebanyak 37 pasien (36,6%). Bakteri yang dominan menyebabkan ISK adalah
Staphylococcus haemolyticus sebanyak 22 pasien (21,8%), Escherichia coli
sebanyak 20 pasien (19,8%), dan Escherichia coli ESBL sebanyak 14 pasien
(13,9%). Antibiotik yang direspon resisten dan sensitiv oleh bakteri penyebab ISK
secara berturut-turut adalah ampisillin dan tygecycline.

Kata kunci: Infeksi Saluran Kemih (ISK), Staphylococcus haemolyticus,
tygecycline, ampicilin