encemaran timbal (Pb) di udara diakibatkan oleh emisi kendaraan bermotor yang
berasal dari pembakaran Pb-alkali pada bahan bakar yang dapat terhirup oleh manusia.
Kebiasaan merokok yang tinggi serta udara yang telah terkontaminasi timbal dari hasil gas
buangan kendaraan yang dihisap secara bersamaan dengan asap rokok, dapat meningkatkan
kadar timbal (Pb) di dalam tubuh. SPBU merupakan tempat yang memiliki resiko tertinggi
terpapar secara terus menerus oleh timbal (Pb). Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk
mengetahui Kadar Timbal (Pb) Pada Sampel Rambut Terhadap Kebiasaan Merokok Pada
Operator SPBU di Kelurahan Margahayu Bekasi Timur. Jenis penelitian ini bersifat Deskriptif
kuantitatif berbasis laboratorium menggunakan data primer dengan pendekatan crosssectional. Penelitian ini dilakukan di 6 SPBU Kelurahan Margahayu Bekasi Timur sebanyak
10 responden kadar timbal (Pb) dalam sampel rambut di ukur menggunakan ICP-MS (
Inductively Coupled Plasma-Mass Spectrometry ) pada panjang gelombang 209 nm. Hasil
penelitian menunjukan kadar timbal (Pb) tertinggi sebesar 7,03 µg/g dan terendah sebesar 1,67
µg/g. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan Analisis uji regresi linier berganda didapatkan
satu variabel yang berhubungan dengan kadar timbal (Pb) dalam rambut operator SPBU yaitu
usia atau umur dan tidak menunjukan adanya pengaruh terhadap kebiasaan merokok seperti
lama merokok dan konsumsi rokok,serta lama berkerja, frekuensi bekerja terhadap kadar timbal pada sampel rambut.

Kata kunci : Kadar Timbal (Pb), Rambut Operator SPBU, ICP-MS