Demam tifoid merupakan penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri
Salmonella typhi, Paratyhpi A, Paratyphi B dan Paratyhpi C. Prevalensi demam
tifoid di Provinsi Banten dalam 12 bulan terakhir yaitu 2,2% dan tersebar
diseluruh kabupaten/kota dengan rentang 0,6-42. Tujuan penelitian ini adalah
melihat hubungan titer antibodi uji widal dengan hitung neutrofil dan limfosit
pada pasien demam tifoid di RS Mitra Keluarga Bintaro. Penelitian ini
menggunakan desain cross sectional. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 52 pasien
yang melakukan pemeriksaan widal dan hitung jenis leukosit di RS Swasta
Bintaro Periode 1 Januari 2020-31 Desember 2020. Analisis data yang digunakan
yaitu Chi-square. Hasil penelitian ini diperoleh jumlah sampel sebanyak 52 orang.
Pasien paling banyak pada kelompok usia 36-43 tahun (23,1%). Dari hasil uji Chisquare, didapatkan semua ρ value > 0,05, maka dapat disimpulkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara titer antibodi uji widal dengan neutrofil dan
limfosit pada pasien demam tifoid. Jumlah leukosit penderita demam tiofid tidak
ada patokan yang pasti, dapat ditemukan leukopenia, limfositosis, bahkan normal.

Kata Kunci : Demam Tifoid, Uji Widal, Hitung Jenis Leukosit, Banten, Rumah Sakit Swasta