Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif menahun yang
mengalami peningkatan tajam. Penyakit ini menduduki peringkat ke-4 sebagai
epidemik dunia yang menyebabkan kematian. Diabetes melitus (DM) tidak dapat
disembukan, tetapi dapat dikendalikan atau dikelola kadar glukosanya. Dalam
penatalaksanaan dan kontrol diabetes bukan hanya glukosa darah yang perlu
diperiksa, tetapi juga kadar HbA1C penting pula untuk diperiksa sebagai
pengendalian diabetes yang lebih baik dibandingkan glukosa darah. Pemeriksaan
HbA1c dapat digunakan untuk memonitoring pengobatan diabetes, menilai
keberhasilan diet dan olahraga yang dilakukan pasien. Jenis penelitian bersifat
deskriptif cross sectional dengan menggunakan data sekunder HbA1c berasal dari
salah satu Rumah Sakit swasta daerah Bintaro. Pengambilan data sekunder dari
bulan Mei-Desember 2020. Jumlah responden penderita DM sebanyak 119
responden. Hasil penelitian menunjukkan responden berjenis kelamin perempuan
sebesar 70,6% dan laki-laki sebesar 29,4%. Persentase responden berdasarkan
usia yaitu 21,8% untuk usia dewasa 28-45 tahun, 61,3% untuk usia lansia 46-65
tahun dan 16,8%, untuk usia manula >65 tahun. Hasil dari kriteria pengendalian
DM berdasarkan kadar HbA1c, didapatkan hasil pada kriteria pengendalian DM
dengan Diabetes sebanyak 119 orang dengan presentase (100%) dan didapatkan
hasil sebesar 0% pada pengendalian DM dengan kriteria normal dan prediabetes.

Kata Kunci : HbA1c, Diabetes Melitus