Detail Cantuman
Advanced SearchBUKU TEXT KOLEKSI PERPUS
Argumen Kesetaraan Jender : Perspektif Al-Quran
PENGANTAR: Prof. Dr. M. Quraish Shihab
Perbedaan laki-laki dan perempuan masih menyimpan beberapa masalah, baik substansi kejadian maupun peran yang diemban dalam masyarakat. Perbedaan anatomi biologis antara keduanya cukup jelas, namun efek yang timbul akibat perbedaan itu menimbulkan perdebatan, karena ternyata perbedaan jenis kelamin melahirkan seperangkat konsep budaya.
Al-Qur`an mempersilahkan kepada kecerdasan-kecerdasan manusia di dalam menata pembagian peran laki-laki dan perempuan. Manusia mempunyai kewenangan untuk menggunakan hak-hak kebebasan dalam memilih pola pembagian peran jender yang lebih adil.
Al-Qur`an mengakui adanya perbedaan (distinction) antara laki-laki dan perempuan, tetapi perbedaan tersebut bukanlah perbedaan (discrimination) yang menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya. Perbedaan tersebut dimaksudkan untuk mendukung misi pokok Al-Qur`an, yaitu terciptanya hubungan harmonis yang didasari rasa kasih sayang (mawaddah wa rahmah) di lingkungan keluarga, sebagai cikal bakal terwujudnya komunitas ideal dalam suatu negeri yang damai penuh ampunan Tuhan (baldat-un thayyibat-un wa rabb-un ghafur). Ini semua bisa terwujud manakala ada pola keseimbagnan dan keserasian antara keduanya.
Kualitas individu laki-laki dan perempuan di mata Tuhan tidak ada perbedaan. Amal dan prestasi keduanya sama-sama diakui Tuhan, keduanya sama-sama berpotensi memperoleh kehidupan duniawi yang layak, dan keduanya mempunyai potensi yang sama untuk masuk surga.
Salah satu agenda besar pemikiran Islam dewasa ini adalah masalah jender. Kita mewarisi banyak pemikiran Islam yang bias jender. Buku Nasaruddin Umar ini menggugah kita bahwa realitas pemikiran Islam dewasa ini harus dibebaskan dari bias-bias jender, yang telah mewarnai pemikiran Islam tradisional. Dengan itu cita-cita dalam Islam, saya yakin pemikiran Nasaruddin ini akan memberi dorongan pada kita untuk dapat membangun sesuatu pemikiran yang terbuka, bahkan liberal yang sangat ita butuhkan dewasa ini, di tengah tersebar luasnya gagasan Islam yang tertutup dan koservatif.
(Nurcholish Madjid (Alm), Cendikiawan Muslim, Mantan Rektor Universitas Paramadina Mulya)
Wacana tentang jender, khususnya tentang kesetaraan perempuan yang vis-avis laki-laki, masih kontroversial di kalangan para ulama dan pemikir Muslim. Karya Nasaruddin Umar ini merupakan kontribusi penting kearah rekonstruksi dan reformulasi perspektif jender dalam discourse kontemporer Islam.
(Azyumardi Azra, Cendikiawan Muslim, Direktur Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Jakarta)
Ketersediaan
B000446Q1 | 305.3 UMA a | RAK KOLEKSI BUKU (4-G.3) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
305.3 UMA a
|
Penerbit | Dian Rakyat : Jakarta., 2010 |
Deskripsi Fisik |
xxxiii, 302 hlm. ; 24 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-979-078-015-6
|
Klasifikasi |
305.3 UMA a
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
cetakan ke 2
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain