Motivasi untuk menulis buku ini dipicu oleh beberapa hal. Dalam banyak kesempatan, sebagai konsultan penelitian, penulis menemukan minat yang luar biasa dari para peneliti untuk meneliti masalah sebab-akibat. Menurut perkiraan penulis, penelitian yang berkaitan dengan sebab-akibat mencapai 75% dari jumlah penelitian. Namun, tingginya minat untuk meneliti sebab-akibat sering kali tidak ditunjang oleh pemahaman mengenai sebab-akibat. Hal ini wajar karena dalam disiplin epidemiologi, topik sebab-akibat termasuk topik yang sulit karena sering kali bersinggungan dengan pembahasan dari sudut pandang filsafat. Penulis merasa termotivasi untuk menulis buku yang akan menjadi pintu gerbang bagi pembaca untuk memahami sebab-akibat.

Motivasi selanjutnya karena topik sebab-akibat adalah salah satu topik yang harus penulis sampaikan dalam mata kuliah metode penelitian, evidence based medicine, biostatistik, dan epidemiologi. Dari sekian banyak topik kuliah, topik ini adalah topik yang belum ada rujukannya dalam Bahasa Indonesia. Penulis berharap, dengan adanya buku ini, mahasiswa yang mengambil topik ini dapat lebih mudah memahami masalah sebab-akibat.

Motivasi yang benar-benar memicu penulis untuk segera menyelesaikan buku ini adalah setelah penulis menyaksikan acara Indonesia Lawyer’s Club, 10 Juli 2012. Acara tersebut membahas regulasi tentang rokok. Salah satu hal yang diperdebatkan mengenai pengaruh rokok terhadap kesehatan. Penulis menyaksikan bahwa argumen-argumen yang disampaikan beberapa peserta adalah argumen yang lemah. Penulis mengkritik argumen tersebut melalui tulisan yang berjudul Kekonyolan Cara Berpikir: “Saya dan Teman Saya”. Tulisan ini saya unggah di notes facebook yang kemudian di-share di Grup Kajian Kedokteran Islam. Naskah tersebut kemudian dipublikasikan dalam Buku Bunga Rampai Kedokteran Islam: Menghimpun Pemikiran yang Terserak (Celtics Press, 2013). Boleh dikatakan, buku ini adalah penjabaran dari tulisan tersebut.