Salah satu masalah kesehatan akibat perubahan tatanan dunia dan menjadi isu penting bersama masyarakat dunia adalah penyakit menular Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV). HIV/AIDS merupakan penyakit infeksi menular yang telah menyebar secara luas di masyarakat. Faktor risiko yang ada pada populasi penderita AIDS (ODHA) bisa meningkatkan angka kematian, kesakitan atau kecelakaan.
ODHA mengalami tahapan berduka ketika terdiagnosa AIDS. Perasaan terstigma muncul dalam bentuk sorotan berlebihan, pemberian cap atau labeling, perasaan malu bergaul, menutup status, takut dikucilkan dan diusir. Perasaan terstigma ini muncul sebagai respons terhadap persepsi masyarakat yang salah terhadap penyakit HIV/AIDS. Implikasi dukungan sosial memengaruhi ODHA untuk melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidup dan mempertahankan status kesehatannya.
Upaya untuk menanggulangi HIV/AIDS diarahkan pada perubahan perilaku melalui program ABC (Abstain, Being Faithful, Condom use). Percepatan upaya perawatan, pengobatan, dan dukungan kepada ODHA dijalankan secara bersamaan dengan akselerasi upaya pencegahan pada kelompok risiko. Tahapan pencegahan penularan AIDS dapat dilakukan dengan tiga level yaitu primer, sekunder, dan tersier.